OBAT YANG DAPAT DIKONSUMSI SAAT KEHAMILAN.

Semua perempuan pastinya berduka-cita saat mengetahui sebentar lagi akan menjadi ibu. Yup, kehamilan memang membawa kebahagiaan tersendiri, terlebih bagi pasangan yang sudah cukup lama mendambakan untuk menimang buah hati yang diidamkannya.



 

Tidak heran, secara naluriah sebagai seorang perempuan, tentunya akan selalu berupaya menjaga kesehatan janin yang ada di kandungan. Bagi perempuan tentunya berharap sang Janin sehat, bertumbuh, dan berkembang dengan normal. Berbagai upaya yang dilakukan untuk menjaga sang Janin di dalam kandungannya, mulai dari mengonsumsi makanan yang bergizi, mengurangi kegiatan yang membuat lelah, dan lain sebagainya.

 

Berbicara tentang masa kehamilan, ada kalanya mengalami gejala penyakit tertentu dan membutuhkan obat untuk menanganinya. Sebagai seorang apoteker, saya sering menerima pertanyaan dari teman, saudara, maupun pasien yang sedang hamil mengenai penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan.

 

Obat adalah suatu substansi kimia yang dapat menyebabkan perubahan fungsi fisiologis pada tubuh, sehingga sudah betul langkah untuk berhati-hati dalam menggunakan obat selama masa kehamilan.

Obat Dan Kehamilan.

Sebenarnya, yang dikhawatirkan dari penggunaan obat pada ibu yang sedang hamil adalah jika obat tersebut dapat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan janin. Beberapa obat dapat bersifat teratogenik, yaitu menyebabkan gangguan perkembangan janin dan bayi lahir cacat bahkan bisa menyebabkan keguguran.


Oleh sebab itu, jika sedang hamil dan berencana untuk mengkonsumsi obat tertentu, selalu informasikan hal ini kepada dokter yang menangani kehamilan, ya. Menggunakan resep dokter dapat memutuskan apakah obat tersebut aman atau tidak untuk digunakan selama masa kehamilan berlangsung.


Obat Yang Dapat Dikonsumsi Selama Kehamilan.


Jika anda mengalami beberapa gejala penyakit ringan, seperti demam, nyeri, mual, diare, flu, dan batuk, ada beberapa obat yang secara umum dikategorikan aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan dalam dosis yang sesuai yang dikonsumsi. Berikut ini daftarnya obat yang digunakan selama kehamilan sesuai resep dokter adalah sebagai berikut :

  • Obat Paracetamol Untuk Deman Dan Nyeri Ringan.

Obat Parasetamol atau asetaminofen, adalah pilihan pertama yang dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengurangi demam, sakit kepala, dan nyeri lain yang bersifat ringan. Parasetamol di Indonesia tersedia dalam berbagai merek dagang maupun produk generik, serta dapat dibeli dengan bebas (tanpa resep dokter) di apotek maupun toko obat tertentu. Bentuk parasetamol untuk dewasa umumnya adalah tablet atau kaplet.


Dosis parasetamol yang dianjurkan adalah 500-1.000 mg setiap 6 jam, dan maksimal konsumsi dalam sehari adalah 4.000 mg. Parasetamol tersedia juga dalam bentuk sediaan kombinasi dengan obat pelancar haid cytotec, misalnya kafein untuk sakit kepala, ataupun pseudoefedrin untuk flu. Pastikan dalam memilih obat yang isinya hanya parasetamol saja ya untuk mengatasi demam dan sakit kepala.


BACA JUGA : APA OBAT PARACETAMOL DAN MANFAATNYA.

  • Antasida Untuk Menetralkan Asam Lambung.

Salah satu keluhan yang muncul saat kehamilan adalah peningkatan produksi asam lambung. Saya sendiri mengalaminya dalam bentuk gastroesophageal reflux disease atau GERD ataupun cytotec misoprostol 400 mcg. Gejala ini lumrah terjadi selama kehamilan. Untuk mengatasinya, dokter kandungan saya saat itu menyarankan mengkonsumsi antasida yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Dan untuk mengkonsumsi obat ini sebaiknya menggunakan resep dokter atau apoteker supaya aman digunakan selama kehamilan. 


Antasida adalah kombinasi dari magnesium dan aluminium hidroksida. Biasanya ditambah juga dengan simetikon untuk mengurangi kembung. Dijual dalam berbagai merek dan dapat dibeli secara bebas diapotik k24 maupun toko obat online. Biasanya, obat ini dijual dalam bentuk sirup atau tablet kunyah. Untuk dosis penggunaan mengkonsumsi menetralkan asam lambung dengan obat cytotec 200 mcg bisa lihat di kemasan masing-masing merek obat. Umumnya, dalam sehari dapat digunakan hingga 1 butir hingga 2 butir setelah makan.
  • Spray hidung oxymetazoline dan saline fisiologis untuk flu dan hidung tersumbat.

Flu atau common cold adalah gejala lain yang sering muncul, tak terkecuali pada masa kehamilan. Hidung tersumbat dan mengeluarkan lendir tentu sangat mengganggu. Sebelum menggunakan obat oral alias obat minum, Anda bisa mencoba spray hidung, baik yang berisi saline (garam alias NaCl yang sifatnya isotonis) ataupun berisi oxymetazoline.

 

NaCl fisiologis dalam bentuk spray maupun tetes hidung dapat digunakan untuk membersihkan hidung dari lendir yang mengganggu. Sedangkan oxymetazoline bersifat sebagai dekongestan, alias melegakan hidung yang tersumbat. Oxymetazoline biasanya digunakan 2 kali sehari, pagi dan malam, 1-2 kali semprot di masing-masing lubang hidung. Sedangkan NaCl fisiologis dapat digunakan hingga 6 kali sehari.

  • Dextromethorphan Hbr and guaiaphenesin untuk batuk.

Keluhan umum lain yang kadang muncul saat hamil adalah batuk. Saya pernah mengalaminya ketika usia kandungan memasuki bulan ke-7. Rasanya sangat tidak nyaman! Batuk membuat tubuh terguncang-guncang. Saya sangat takut jika janin dalam rahim saya ikut merasa tak nyaman selama kehamilan. Sudah sulit tidur karena perut yang cukup besar, ditambah lagi dengan batuk. Tidur pun semakin tambah tidak nyenyak dan sering kali terbangun kemudian tidak bisa tidur lagi.

 

Jika batuk yang dialami adalah batuk berdahak, obat batuk mengandung guaiphenesin dapat menjadi pilihan. Sedangkan jika batuknya adalah batuk tidak berdahak, maka dextromethorphan adalah obatnya. Namun kesulitannya adalah kedua obat ini biasanya berada dalam bentuk kombinasi dengan molekul obat lain yang belum tentu aman untuk kehamilan.

 

Oleh sebab itu, penting sekali bagi perempuan yang sedang mengandung untuk berkonsultasi menggunakan resep dokter sebelum memilih obat yang dikonsumsi selama kehamilan. Terapi non obat, seperti berkumur dengan air garam hangat ataupun minum air perasan jeruk nipis ditambah madu, dapat menjadi opsi dalam menangani batuk selama masa kehamilan.

  • Chlorpheniramine dan krim calamine untuk alergi.

Beberapa orang memiliki riwayat alergi, yang dapat kambuh bila terkena pemicunya. Jika anda yang sedang mengandung atau sedang masa kehamilan mengalami hal demikian, maka chlorpheniramine maleat dapat menjadi salah satu obat anti alergi yang cukup aman.


Perlu diingat bahwa obat ini dapat menyebabkan kantuk atau mengantuk ( mudah tidur ),  Sebaiknya berhati-hati jika akan melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dengan cara menggugurkan kandungan dan mempercepat haid, misalnya mengemudikan kendaraan yang berpergian jauh. Jika alergi yang muncul bermanifestasi sebagai ruam kemerahan yang gatal di kulit, krim yang mengandung bahan aktif calamine dapat digunakan untuk mengurangi gatal dan kemerahan yang terjadi.


Ya itulah dia beberapa obat bebas yang dikategorikan relatif aman digunakan dalam masa kehamilan. Sesuai namanya yakni obat bebas, obat-obat tersebut memang secara umum dapat dibeli tanpa resep dokter di toko obat atau apotek k24.


Namun, tetap penting bagi anda yang sedang masa kehamilan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan resep dokter kandungan yang menangani kandungan anda, ataupun dengan apoteker di apotek tempat membeli obat.


BACA JUGA : HINDARI OBAT YANG BISA MENGAKIBATKAN KEGUGURAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HINDARI OBAT YANG BISA MENGAKIBATKAN KEGUGURAN.

FAKTA OBAT PARACETAMOL YANG HARUS ANDA KETAHUI.

OBAT JERAWAT ISOTRETINOIN SAAT HAID.